Sinopsis Doctors Episode 3 Part 1



Sinopsis Doctors Episode 3 Part 1

perasaan yang terkait dengan rasa dan tidak suka diproduksi oleh inti amygdaloid di otak. inti amygdaloid juga bertanggung jawab akan respon sikap agresif. jatuh cinta menyebabkan orang bersikap lebih agresif.....


Guru Hong menemui ibu Seo Woo di sebuah tempat makan. Nyonya Yoon menyampaikan pendapatnya soal skandal yang tersebar antara guru Hong dan Hye Jung. "skandal yang anda bicarakan adalah hasil dari kesalahpahaman Seo Woo. aku benar-benar tidak ingin orang terluka karena insiden ini. aku bisa menanganinya sendiri" jelas guru Hong. nyonya Yoon mengancam jika guru Hong melindungi Hye Jung, kemungkinan Hye Jung juga akan dikeluarkan dari sekolah... guru Hong menjawab jika Seo Woo juga akan terlibat dengan komite sekolah karena pencemaran nama baik... hal itu membuat ibu Seo Woo semakin marah. "aku tidak bisa membiarkan kau dan Hye Jung tetap berada di sekolah" kata Nyonya Yoon.

di sekolah, guru Hong menyerahkan surat penguduran diri ke kepala sekolah, namun kepala sekolah tidak setuju jika guru Hong mengundurkan diri, karena guru Hong memiliki kredibiltas yang bagus. guru Hong berpesan agar guru bahasa inggris yang mengambil alih kelasnya. 

di tempat pertemuan antara Hye Jung dan Seo Woo yang tidak sengaja terjadi kebakaran disana... Seo Woo dan Soon Hee ditangkap polisi, sedangkan Seo Woo dibawa ke rumah sakit. di dalam mobil polisi, Hye Jung berpesan pada Soon Hee agar tidak memberitahu guru Hong apa yang mereka lakukan. "tapi dia harus tau bagaimana usahamu untuknya" kata Soon Hee. namun Hye Jung yang sudah bertekad ingin menjadi orang baik dan memperbaiki semua tidak ingin melibatkan orang lain. ia juga ingin agar Soon Hee menjauh darinya demi kebaikan Soon Hee.


sesampainya di kantor polisi, nenek Hye Jung ditelp oleh polisi, tapi karena sudah tertidur pulas, nenek tidak mendengar telepon berdering. "berikan nomer telpon orang tuamu bukan nenekmu" kata polisi yang menangani mereka. "aku tidak punya" jawab Hye Jung. "dia adalah murid pindahan yang bermasalah" kata ayah Soon Hee yang sudah datang ke kantor polisi. "kebakaran adalah kejahatan yang besar" jelas polisi. Soon Hee yang memang penakut betanya-tanya apa yang akan terjadi pada mereka berdua. "tentu saja dipenjara karena umur kalian sudah diatas 14 tahun" jawab polisi. Soon Hee berkata bahwa itu kecelakaan, drigen minyak tumpah dan terkena api. "bagaimana minyak bisa tumpah sendiri? pasti ada yang menumpahkannya dan membuatnya terbakar" kata polisi. ayah Soon Hee meminta pada polisi agar bisa membawa anaknya pulang. polisi mengizinkannya. "bagaimana dengan Hye Jung?" tanya Soon Hee. karena wali Hye Jung tidak ada, dia akan didakwa dengan dakwaan pembakaran. Hye Jung meinta Soon Hee segera pergi bersama ayahnya "aku yang memulai aku juga yang mengakhirinya" kata Hye Jung ingin mengambil semua tanggung jawab kebakaran. ayah Soon Hee mengajak Soon Hee segera pulang, namun Soon Hee tidak ingin meninggalkan Hye Jung sendirian. "aku juga disana bersamanya, aku yang melakukannya, Hye Jung tidak bertanggung jawb" kata Soon Hee. "anak-anak memiliki kecenderungan untuk melakukan apapun untuk teman-teman mereka. dia tidak tahu apa yang ia bicarakan"kata ayah Soon Hee sambil menyeret Soon Hee keluar... Soon Hee berteriak tidak mau,, namun ayahnya tetap menyeret Soon Hee meninggalkan Hye Jun sendiri di kantor polisi.

guru Hong berada di jalanan.. temannya, In Joo datang mengunjungi guru Hong. ia sangat senang kare guru Hong akhirnya berhenti mengajar. In Joo bertanya apakah ia akan mengikuti ayahnya ke amerika? namun guru Hong mengalihkan pembicaraan dengan menawari In Joo untuk makan. di saat guru Hong menyiapkan makanan untuk temannya. tiba-tiba ponselnya berdering.. Seo Woo menelpon guru Hong menceritakan yang terjadi.

guru Hong ke rumah sakit melihat keadaan Seo Woo... ia bertanya kejadian yang sebenarnya pada Seo Woo "apa yang Hye Jung katakan?" tanya Seo Woo. guru Hong menjawab bahwa ia mendatangi Seo Woo terlebih dahulu... "Hye Jung ingin membunuhku" kata Seo Woo, dokter Hong menghela napas. "aku suka anda, aku mengormati anda, karena anda aku senang pergi ke sekolah. karena guru ada di sana. mengapa anda mengecawakan saya?" Seo Woo berterus terang. "mengapa kau berpikir aku mengecewakanmu?" tanya guru Hong. "mengapa dia bukan aku? mengapa kau menyukainya bukan aku?" tanya Seo Woo. "apakah kau tahu kau itu cantik dan cerdas?" kata guru Hong yang membuat Seo Woo terdiam. "istirahatlah, cepat sembuh secara fisik maupun psikis." lanjut Guru Hong yang kemudian beranjak pergi meninggalkan Seo Woo yang tertunduk menitikkan air mata.


Hye Jung membuka lengan bajunya. lengannya terluka akibat kebakaran. ia sedang ada di penjara. seorang polisi memanggil namanya dan menyuruhnya keluar. ia diajak memasuki ruagan interogasi. disana sudah ada guru Hong. Hye Jung terkejut melihat guru Hong ada disana. Hye Jung duduk dikursi, ia tak berani melihat guru Hong. guru Hong melihat lengan baju Hye Jung yang terbakar. guru Hong meminta Hye Jung mengulurkan lengannya, Hye Jung tidak mau "tidak apa-apa" katanya. "kalau Seo Woo terluka kau juga terluka" sahut guru Hong sambil menarik lengan Hye Jung dan membuka lengan bajunya. dilihatnya luka bakar di lengan Hye Jung, kemudian guru Hong mengambil salep dan mengoleskannya ke luka Hye Jung, Hye Jung kesakitan namun ditahannya... "orang dengan latar belakang sepertimu akan diperlakukan tidak adil jika berakhir di tempat seperti ini" kata guru Hong sambil mengobati luka Hye Jun. Hye Jun melihat ketulusan guru Hong saat membalut lukanya.....

"berikan aku buku ini jika berhasil dalam ujian matematika" kata Hye Jung menyodorkan buku "klinis Berorientasi Anatomi" ke guru Hong. "mengapa itu?" tanya guru Hong.. "tidak ada alasan" jawaban Hye Jung membuat guru Hong tersenyum. Hye Jung meminta guru Hong menandatangani buku itu. saat itu ia melihat pin nama "Lee Ji Hong dan Hong Ji Hong" yang membuat Hye Jung bertanya-tanya tentang itu. "aku adalah anak yatim piatu sampai awal usia remaja" jelas guru Hong yang membuat ekspresi Hye Jung berubah. "kenapa melihat begitu? apa kau merasa kasihan padaku?" tanya guru Hong melihat ekspresi Hye Jung. "orang-orang memandangku seperti ini ketika aku bilang aku tak punya ibu" Hye Jung tersenyum.. guru Hong juga ikut tersenyum lau memberikan buku yang sudah ia tandatangani. Hye Jung menerima buku itu sambil tertawa. Hye membuka buku itu dan melihat tulisan guru Hong "aku selalu mendukung Hye Jung. Hong Ji Hong" 

guru Hong selesai membalut luka Hye Jung dengan perban... keduanya terdiam.,, "tidaka akan terjadi apa-apa, Seo Woo baik-baik saja. aku beru dari sana" guru Hong mengatakan dengan suara pelan. "sejak rumor online itu, aku menghindarimu" lanjut guru Hong. "aku juga" sahut Hye Jung cepat "itu terlalu aneh, anda dan saya... aku tidak bisa membayangkan itu. kau dan aku... bagaimana itu mungkin.." keduanya terdiam lagi. Hye Jun melihat guru Hong dan berkata lagi "saya mendengar anda mengndurkan diri, aku menyebabkan banyak..." namun perkataan Hye Jung belum selesai sudah dipotong guru Hong "seorang guru dan siswa, seorang pria dan wanita. jika keduanya mendapat masalah siapa yang akan dirugikan?" tanya guru Hong. "tapi mengapa aku lebih mengkhawatirkan anda? sahut Hye Jung. guru Hong tersenyum... seketika Hye Jung berdiri mengucapakan terimakasih dan berpamitan pada guru Hong "mungkin ini pertemuan terakhir kita, jangan datang kesini lagi. kau dan aku harus jauh-jauhan." kata Hye Jung lalu melangkah untuk pergi, guru Hong menghentikannya, ia memberikan salep luka kepada Hye Jung. 

guru Hong meminta In Joo untuk pulang terlebih dahulu. namun In Joo berkeras akan pulang bersama guru Hong. "bukankah pamanmu seorang pengacara?" tanya guru Hong pada In Joo. In Joo merasa kesal pada guru Hong. "Hye Jung akan paling menderita atas apa yang terjadi" kata guru Hong tentang Hye Jung. "pindah dari rumah neneknya" pinta In Joo, ia merasa tempat itu tidak layak untuk guru Hong. "berhenti berpikiran jelek, kau tidak berhak mengkritikku" tandas guru Hong."aku cemburu, bukan mengkritik" kata In Joo terus terang. "pindahlah dari sana, dia terlau menarik." lanjut In Joo. "aah, kau terlalu jauh, dia itu salah satu siswaku" bantah guru Hong. "ya benar, dia itu dibawah umur, aku berubah pikiran, aku tidak akan pulang bersamamu." In Joo benar-benar kesal. 

nenek memegang sebuah kartu nama seorang pengacara "Kim Ji Hoon". guru Hong yang memberikannya, ia adalah paman dari In Joo. nenek menelpon ayah Hye Jung. "aku butuh banuanmu" kata nenek. "jika ini tentang Hye Jung, lupakan saja." kata ayah Hye Jung. ayahnya tidak perduli lagi pada Hye Jung meskipun neneknya bilang ia dipenjara. 

di rumah sakit, dokter sedang merawat luka Seo Woo,, orang tuanya mendampinginya. nenek Hye Jung datang ke kamar Seo Woo untuk melihat keadaan Seo Woo. nenek kaget saat melihat dokter yang biasa merawatnya ada di kamar itu. begitu pula dokter tersebut yang sebenarnya adalah ayah Seo Woo. "ini yang sakit adalah anakku" kata dokter. "nenek meminta maaf pada Seo Woo, ia melihat luka Seo Woo dan memberikan jus buah. namun ibu Seo Woo marah-marah "bagaimana kau membiarkan orang seperti dia masuk ke ruang VIP" kata ibu Seo Woo. Seo Woo terlihat tidak enak melihat keadaan nenek. bagian keamanan mengajak nenek untuk keluar kamar, karena ibu Seo Woo berteriak-teriak untuk mengusir nenek.


nenek menemui pengacara, pengacara mengatakan bahwa kasus kebakaran kasus yang sangat besar. hal itu cukup sulit mengingat ada korban yang terluka akibat kebakaran tersebut. akhirnya nenek menemui Hye Jung di penjara.

di penjara, nenek sudah menyiapkan makanan untuk Hye Jung, Hye Jung datang dan melihat nenek, ia tertunduk. 'kemarilah dan makan" nenek. menyilahkan Hye Jung makan "seorang gadis sepertiku tidak layak untuk makan" kata Hye Jung. "tidak ada hal seperti itu ketika berhubungan dengan makan. kalau kau masih bernapas, itu berarti kau harus makan". nenek menyerahkan sendok dan sumpit. Hye Jung berkeras tidak mau makan,,, ia meminta agar nenek tidak datang lagi, karena itu hanya akan membuatnya marah, ia harus melupakannya, dan menjalani hidupnya sendiri, ia pun akan malanjutkan hidupnya sendiri tanpa nenek. "bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu? bagaimana bisa melupakan satu sama lain dan hidup terpisah? kau akan meninggalkanku kalau aku membuatmu malu? kata nenek marah. "bukan itu maksudku" sahut Hye Jung. "aku mengatakan kau harus lari dariku dan hidup nyaman, aku hanya membuatmu sakit kepala, jadi aku memberi nenek kesempatan" jelas Hye Jung sambil berkaca-kaca. "aku bisa lari bahkan jika kau tidak memberiku kesempatan untuk melakukannya. aku menjalani hidup yang sulit, tapi aku tidak lari dari masalah" kata nenek sambil menangis.. membuat Hhye Jung juga meitikkan air mata. "berikan padaku kalau kau tidak mau... ini enak"... nenek mengalihkan pembicaraan. ia makan makanan untuk Hye Jung. kemudian Hye Jung merebutnya "kau membwanya untukku, kenapa kau makan makananku" Hye Jung makan sambil menangis. nenk bertanya apa Hye Jung terluka. Hye Jung berbohong dan berkata tidak terluka..... nenek keluar dari kantor polisi... "aku yakin kau juga terluka" gumam nenek.
apa yang akan terjadi pada Hye Jung? lanjut ke Sinopsis Doctors Episode 3 Part 2

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Sinopsis Doctors Episode 3 Part 1"

  1. chemistry psh dan kim rae won emang oke, chukkae kalian berdua ^^

    ReplyDelete