Sinopsis Doctors Episode 3 Part 3


Hye Jung akhirnya bebas dari penjara berkat pengakuan Soon Hee, ia bisa menemani neneknya operasi kanker yang dideritanya sejak lama di Sinopsis Doctors Episode 3 Part
2

Sinopsis Doctors Episode 3 Part 3

nenek Hye Jung masuk ke ruang operasi, Hye Jung menunggu di luar ruangan dengan cemas. di ruang operasi, dokter (ayah Seo Woo) melihat sel kanker yang akan ia ambil. seorang perawat mendekat membawa ponsel, ayahnya menelponnya. "ya ayah. jam lima kan" jawab dokter. ia berkata bahwa sekarang ia sedang ada operasi.. mungkin karena ia kurang konsentrasi sehingga dokter melakukan kesalahan.. di ruang operasi terjadi kepanikan, kondisi nenek memburuk. tekanan darahnya menurun drastis... akhirnya nenek mengalami serangan jantung. layar menunjukkan tidak ada pergerakan detak jantung lagi.

Hye Jung masih menunggu di depan ruang operasi... pintu ruang operasi terbuka. semua keluar dengan wajah tertunduk lesu. "kami melakukan segalanya yang bisa kami lakukan, tapi itu tidak berjalan dengan baik." kata dokter (ayah Seo Woo) dengan wajah tanpa dosa. "apa artinya bahwa itu tidak berjalan dengan baik?" tanya Hye Jung. "ya tidak berjalan dengan baik" jawab dokter. "tidak mungkin" kata Hye Jung. Hye Jung yakin neneknya tidak akan meninggal... "aku harus memulai pemakaman dengan orang tuamu.." kata dokter. Hye Jung bertanya mengapa orang tuanya. ia sangat dekat dengan neneknya. "hanya orang dewasa yang memiliki akal sehat" kata dokter. Hye Jung menangis histeris... (dokternya tidak merasa menyesal sama sekali, huh).... 

Seo Woo beserta keluarganya sedang makan malam... "hari ini akan menjadi titik balik bagi keluarga ini" kata kakek Seo Woo. semua tersenyum bahagia. mereka bersulang bersama. ayah Seo Woo bahkan tidak terganggu karena sudah salah melakukan operasi pada nenek Hye Jung




 


sementara itu, di rumah neneknya. Hye Jung berduka. ia melihat foto neneknya.  dan membaca surat yang ditulis nenek untuknya 

untuk Hye Jung...
aku menulis surat ini apabila sesuatu terjadi padaku, aku bisa menjadi cacat, atau mati selama operasi. bahkan hewan tidak meninggalkan keturunan mereka. aku bertanya-tanya apa yang salah dengan orang tuamu...  itu juga nasib burukmu. setidaknya kau beruntung karena ada aku. ini tidak boleh terjadi, tetapi jika aku mati. kau dapat menyimpan tabunganku. sekarang atas namamu. sekolahlah dan belajar dengan uang itu. aku paling iri dengan orang yang berpendidikan. punggungku sakit, jadi tidak bisa menulis lagi.
dari nenek....

Hye Jung memandang foto nenek. ia teringat percakapannya dengan nenek. nenek ingin Hye Jung menjadi orang hebat dan terhormat, ia ingin melihat Hye Jung menjadi dokter... mengingat itu, Hye Jung semakin histeris, ia menangis tersedu sambil memeluk foto neneknya... ayahnya dan ibu tirinya mendekat. ibunya menyalahkan Hye Jung atas kematian neneknya. "mengapa kau menangis, aku seharusnya tidak membiarkan dia mengurusmu. benar kan sayang?" kata ibu tirinya. ayahnya memandang Hye Jung sinis. "pada akhirnya kau membunuhnya juga. kau diusir sekarang. apa yang akan kau lakukan?" kata ibunya dengan wajah yang tidak menyenangkan. "kau mendapat uang dari rumah sakit bukan?" tanya Hye jung sambil menangis... "uang apa? aah, mereka memberi kami beberapa untuk biaya pemakaman, mengapa kau peduli tentang itu?" tanya ibu tirinya dengan suara gemetar. Hye Jung meletakkan foto neneknya. "aku bilang itu salah, dia masuk ruang operasi sambil tersenyum tapi keluar meninggal. ada yang tidak beres" teriak Hye Jung. "berhenti membuat keributan, sejak kapan kau peduli dengan nenekmu? dia sudah tua, operasi sudah sulit bagi kaum muda. dia sudah tua. itu adalah kemungkinan yang jelas sebagai penyebab kematiannya." kata ibunya tanpa beban. "itu adalah kemungkinan yang jelas? bagaimana kau bisa berkata seperti itu? bagaimana kalau itu terjadi pada putrimu?" bentak Hye Jung. "mengapa kau membawa-bawa putriku?" tanya ibu tirinya. Hye Jung melihat ayahnya. "apa yang salah dengan ayah? apa ayah tidak mau mengatakan sesuatu?" tanya Hye Jung. "mari kita pergi dengan tenang" kata ayahnya pelan. Hye Jung tidak mau. ia pergi sambil menatap marah ke ibu tirinya.

Hye Jung masuk ke Rumahsakit... ia menemui dokter yang mengoperasi neneknya.. rumah sakit ini membunuh nenekku kata Hye Jung langsung tanpa basa-basi. Hye Jung berjanji bahwa ia tidak akan melepaskan masalah itu, ia membuat perhitungan dengan dokter. dokter (ayah Seo Woo) menjawab bahwa ia sudah berbicara dengan orang tuanya, dan ia sudah memberikan kompensasi. ia juga sudah melakukan yang terbaik jadi dia tidak bisa dituntut. dokter meninggalkan Hye Jung yang menangis...

Hye Jung keluar dari rumahsakit, sedangkan guru Hong masuk ke rumah sakit. guru Hong menelpon Hye Jung, namun Hye Jung tidak mau menerima telpon dari guru Hong, ia teringat percakapannya dengan In Joo.

"Ji Hong mengkhawatirkanmu, sebagai siswa, tentu saja. aku yang selalu menyelesaikan masalahnya jadi aku bilang akan membantu." kata In Joo... "aku bisa memecahkan masalahku sendiri" sahut Hye Jung. In Joo memberikan sebuah brosur. "ini adalah sekolah alternatif, ini di provinsi Gangwon, dan memiliki asrama." namun Hye Jung menolak, ia tidak ingin jauh dari neneknya. "kamu suka Ji Hong bukan?" tanya In Joo. "orang harus berteman dan berkencan dengan mereka yang setara. kau dan Ji Hong sangat berbeda. sedangkan aku berada ditempat yang sama dengan Ji Hong. jika kami bersama itu adalah win-win untuk kami berdua." jelas In Joo tanpa tedeng aling-aling. "terus terang, kau adalah hambatan baginya" lanjut In Joo.....


 Hye Jung mengabaikan panggilan telpon dari guru Hong... ia meneruskan perjalanannya. ternyata guru Hong berada di belakangnya. ia memanggil Hye Jung. Hye Jung berhenti. ia menahan air matanya lalu berbalik menghadap guru Hong. "kenapa kau tidak meneleponku? apa aku harus mendengar tentang nenek dari orang lain?" tanya guru Hong. Hye Jung menjawab mengapa ia harus memberitahu guru Hong tentang neneknya, "kau harus memberitahuku, tentu saja" kata guru Hong cepat. "apa yang kau lakukan sekarang?" tanya guru Hong. "mengapa anda peduli denganku?" tanya Hye Jung. "tentu saja aku peduli, kau itu siswaku" jawab guru Hong beralasan. "apa anda selalu mengurusi kehidupan siswamu seperti ini?" tandas Hye Jung membuat guru Hong terdiam. "aku minta maaf, mungkin ini bukan waktu yang baik untuk bicara" kata guru Hong. Hye Jung mengucapkan selamat tinggal kemudian berbalik pergi. "apakah kau benar-benar ingin aku pergi?" Hye Jung menahan air matanya dan menata suaranya lalu menjawab "ya, aku tidak ingin melihat anda lagi"... "aku bisa membantumu.'kata guru Hong. "tidak, pergilah ke tempat anda seharusnya berada. aku akan pergi ke mana aku harus pergi." jawab Hye Jun sambil berlalu pergi meneruskan perjalanannya. guru Hong melihatnya pergi menjauh. guru Hong kemudian berlari mengejarnya, bebarengan dengan guru Hong berlari, sebuah motor juga mendekati Hye Jung. ia berhenti tepat disamping Hye Jung. laki-laki yang menyukai Hye Jung. ia memberikan helm "apa kau ingin menghirup udara segar?" Hye Jung menerima helm tersebut, dan naik ke atas motor. guru Hong berhenti berlari mengejar Hye Jung saat dilihatnya motor itu sudah berjalan menjauh.

cinta yang dilanda kegilaan, adalah bukti stimulasi sel otak. kurangnya kegilaan cinta adalah ketidaknormalan. aku mencoba untuk melindungi diri dari kegilaan yang disebut cinta, sekarang aku membayarnya.... (Hong Ji Hong)

 13 Tahun Kemudian.....

Seorang dokter wanita sedang bersiap-siap.. di ruang penerimaan pasien, perawat dan dokter sibuk mengurus pasien, tiba-tiba sekelompok pria datang. "panggilkan dokter" teriak salah satu dari mereka sambil memegang seseorang yang sedang terluka "dokter, dokter" mereka mencari dokter. 'ini adalah bos kami, cepatlah bekerja" kata salah satu pria. karena melihat kelakuan mereka, para dokter ketakutan untuk memeriksa. seorang dokter pria maju dan bertanya "apa yang membawamu kemari?" tanyanya,, "kami membawwa pasien" jawab pria itu. "berhenti gemetar, kami juga manusia, cepat lihatlah" perintah pria itu sambil mendorong dokter pria ke bosnya. "astaga dia berdarah" teriak dokter pria saat melihat kepala bos mereka berdarah banyak... hal itu membuat seseorang dari mereka mendorong dokter itu mundur hingga terjatuh. "maaf aku hanya sedikit gugup" kata dokter pria muda. "apa yang terjadi" tanya seorang dokter yang baru datang. "oh, Dokter Kang, dia dokter yang bertanggung jawab di sini" dokter pria muda itu mengajukan agar dokter Kang yang memeriksa bos mereka. 

"ya, saya yang bertanggung jawab di sini" kata Dr Kang. "apa kau seorang dokter?" tanya  si pria. dokter Kang mengiyakan. "cepat obati dia" kata si pria mambwa dokter Kang ke bosnya. dokter Kang mengambil senter. "biar ku periksa" katanya sambil melihat mata si bos. "kita akan membutuhkan jarum suntik AGBA untuk perawatan rutin. kemudian perlu di CT scan dan MRI bersama-sama." kata dr Kang kepada dokter pria muda. "iya" dokter pria muda pergi untuk mengambil alat. 

"apa kau pikir aku ini bodoh?" kata si bos, "apa kau pikir aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan. ini tes yang tidak perlu dan menghabiskan uang." kata si bos kepada dokter Kang. dokter pria muda datang dengan alat yang diperlukan. namun troli alat yang ia bawa tergelincir. "kau bodoh" hardik dokter Kang. "kau bahkan tidak bisa melakukan itu dengan baik?" lanjut dokter Kang. dokter pria muda meminta maaf. si pria yang ganti menghardik dokter Kang. "kau mengabaikan bosku, ia sedang berbicara denganmu" beraninya kau menaikkan suaramu diatas bosku" Dokter Kang ketakutan. pria itu bertanya apakah tepat jika ia akan melakukan tindakan CT scan dan MRI kepada bosnya. "tidak, tidak sama sekali" jawab dr Kang. hal itu membuat si pria marah "bersiap-siaplah" kata si pria sambil mengangkat tangannya akan memukul Dr. Kang. seketika ada tangan yang memegang tangan pria itu... 

tangan itu milik Yoo Hye Jung.... "siapa kau? apa kau paramedis" tanya pria itu, "apa kau tidak tahu? aku ini seorang dokter" jawab Hye Jung. si pria menarik tangannya, namun Hye Jung tidak mau melepaskan. si pria menarik lagi, dan Hye Jung melemparkan pri itu hingga terjatuh. semua yang melihat adegan itu terkejut. "disini tempat pasien dirawat, pergilah kecuali kau seoran pasien" perintah Hye Jung. "siapa kau berani memberitahu bos apa yang harus dilakukan?" salah satu dari mereka berbicara. "aku akan mengobati dia, aku harus memastikan lingkungan yang terbaik untuk semua pasien" jawab Hye Jung. "aku tidak akan membiarkan seorang wanita mengobatiku" kata si bos. Hye Jung melihatnya "bawa doker laki-laki, singkirkan dia" perintah si bos. mereka menggiring Hye Jung untuk keluar. namun Hye Jung tidak mau. ia berkelahi dengan semua anak si Bos (prolog Episode 1)


Seo Woo sedang memakai lipstik merah di sebuah toilet, ia hendak menyatakan cintanya pada seorang laki-laki. berbagai ungkapan ia coba katakan. namun Seo Woo merasa tidak ada yang pas, mengingat karakter Jung Yoon Do, laki-laki yang ia sukai sangatlah cuek... karena terlalu semangat, Seo Woo tidak sengaja memcahkan temapt cuci tangan yang ada di toilet...

di sebuah meja, seorang laki-laki sedang makan.. Seo Woo mendekatinya, "tidak bisakah kau menungguku untuk makan?" tanya Seo Woo. namun melihat makanannya, Seo Woo tidak berselera makan. ia protes pada laki-laki itu yang bernama Jung Yoon Do karena mengajaknya makan di tempat seperti itu, banyak restoran bagus. mengapa kesitu sedangkan harga kaos kakinya lebih mahal. Yoon Do hendak pergi ke RS. namun Seo Woo mencegahnya, ia ingin mengatakan sesuatu. saat Seo Woo hendak berterus terang tentang perasaanya. pemilik kedai memanggil Seo Woo "ahjumma" ia meletakkan pecahan tempat cuci tangan ke meja Seo Woo. "saya?" tanya Seo Woo. "kau pikir aku melihat ke siapa?" kata pemilik kedai. "saya hampir tidak cukup tua untuk disebut 'ajumma'. anda memiliki penglihatan yang buruk" kata Seo Woo, pemilik kedai minta maaf, ia mengira mereka berdua sudah menikah. Seo Woo tentu saja bahagia dengan kalimat itu. "ah kita memang pantas berdua" katanya pada Yoon Do. "tidak, aku bsa melihat bagaiman sikapnya yang tak acuh terhadapmu" kata pemilik kedai. "itu bukan cara pria menatap kekasihnya" lanjut pemilik kedai. Yoon Do merasa gerah. "anda sangat menyebalkan." kata Seo Woo. pemilik kedai ingin Seo Woo tanggung jawab, Seo Woo memberikan uang. pemilik kedai marah, seharusnya Seo Woo meminta maaf terlebih dahulu.. pinta pemilik kedai. akhirnya Seo Woo meminta maaf. Yoon Do pergi diam-diam. melihat Yoon Do pergi, Seo Woo marah, seharusnya kau seperti laki-laki di film, berdiri membelaku. kata Seo Woon

Yoon Do yang malu karena tingkah Seo Woo menarik perhatian, "bereskan sendiri kekacauan ini" kata Yoon Do lalu ia bergegas pergi. Seo Woo berteriak hendak mengikutinya. namun pemilik kedai  memganginya. Seo Woo memberinya uang sedikit. tiba-tiba kepala pemilik kedai terasa pusing. ia pingsan seketika. melihat itu Yoon Do langsung mendekat dan memeriksa pemilik kedai. ia memerintahkan Seo Woo menelpon 911.

 ambulance membawa bibi pemilik kedai ke rumahsakit. setibanya di RS. dokter Kang menyambut Yoon Do. "apakah kau sudah menyiapkan ruang operasi?" tanya Yoon Do ke dktr Kang, "ya ada kamar satu" jawab Dr. Kang. "mengapa tidak kamar dua" tanya yoon Do, "ada rekan baru menggunakannya operasi ektradural pendarahan darurat" jawab Dr. Kang. Yoon Do marah, kenapa tidak ada yang memberitahukannya, karena ia adalah penanggungjwab untuk operasi hari ini... 

di ruang operasi...  Hye Jung sedang membedah otak pasien "si bos"... sedangkan Yoon Do sudah berganti pakaian steril untuk operasi... bagaimana kelanjutannya yaa? akankah Seo Woo bertemu dengan Hye Jung? lanjut ke Sinopsis Doctors Episode 4 Part 1

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Doctors Episode 3 Part 3"

Post a Comment